menu melayang

Jumat, 25 Desember 2015

Sebuah Kisah Inspiratif, Wardi Penjual Pulsa Tunanetra Di Pinggir Jalan

Sebuah Kisah Inspiratif, Wardi Penjual Pulsa Tunanetra Di Pinggir Jalan
Wardi penjual pulsa tunanetra
MetroPulsaReload.COM, Sebuah Kisah Inspiratif, Wardi Penjual Pulsa Tunanetra Di Pinggir Jalan - Sekilas tidak ada yang beda dengan Anugrah Cell, sebuah konter pulsa kecil yang terletak di trotoar jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, sampai akhir para pelanggan melihat Wardi (35) pemiliknya, mulai bekerja.

Tidak seperti pelayanan di konter biasanya yang meminta pelanggannya menuliskan nomor handphonenya pada sebuah kertas, di konternya, Wardi meminta pelanggannya menyebutkan nomor handphonenya, lalu Wardi menulisnya, bukan dengan pulpen, tapi dengan reglet, stilus dan koran bekas. Alat-alat tersebut digunakan untuk menulis huruf brille karena keterbatasan penglihatan yang disandang Wardi sejak lahir.

"Karena saya tunanetra jadi pakai alat ini. Ini namanya reglet untuk nulis brille, caranya ditaruh di atas kertas bekas, lalu ditandai titiknya dengan stilus," terangnya pada merdeka.com, Senin (11/5).

Kisah Inspiratif, Wardi Penjual Pulsa Tunanetra Di Pinggir Jalan

Seusai menulis nomor, tangan kirinya meraba huruf brille di atas koran bekas, sementara tangan kanannya memegang handphone dan mulai memasukkan nomor handphone yang akan diisi pulsa dan memasukkan jumlah nominalnya. Setelah itu dia mendekatkan handphone ke telinganya dan menanti bunyi konfirmasi pulsa terkirim.

Bisnis pulsa ini sudah digeluti Wardi sejak tahun 2011 lalu. Ide tersebut tercetus ketika dia merasa waktunya banyak terbuang untuk menunggu pelanggan pijat di Panti Pijat Mardihuto milik yayasan YAP.

"Saya itukan kerja di Panti Pijat Mardihuto punya yayasan YSP, jadi tukang pijat. Nah pas sepi, saya cuma nganggur, dan sayang waktu terbuang. Akhirnya saya memutuskan bikin usaha sampingan, jualan pulsa ini. Kalau nanti ada pelanggan, saya ditelepon dari yayasan, balik dulu mijet, konter tak tinggal dulu di sini. Kan nggak jauh," ujar bapak satu anak ini.

Awalnya ketika dia mengajukan aplikasi bisnis jualan pulsa, sales pulsa justru bingung. baru pertama kali ada penyandang tuna netra yang mau berjualan pulsa.

"Mereka itu tadinya bingung, mau ngomong ke saya sepertinya sungkan. Ya sudah saya duluin. Saya jelasin, saya itu tunanetra tapi bisa kalau jualan pulsa, jadi nggak perlu khawatir," ujarnya.

Karena masih ragu, Wardi pun langsung mencoba mempraktikan cara mengisi pulsa sesuai dengan arah dari sales pulsa.

"Setelah saya coba, mereka akhirnya lihat sendiri saya bisa. Saya paham mereka khawatir, kalau nanti salah isi, atau ditipu orang gimana," ungkapnya.

Dari berjualan pulsa ini dia bisa menabung untuk masa depan anaknya yang kini baru berusia empat tahun. Selama ini bayarannya sebagai tukang pijat hanya pas-pasan untuk hidup dia, istri dan anaknya.


"Ya kalau untuk keluarga ya pas-pasan. Istri dan anak saya kan di Muntilan, saya di sini tinggal di Mes, kalau Sabtu baru pulang ke Muntilan," tandasnya. Sumber: merdeka.com

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel